Rabu, 08 Desember 2021

MODUL VIII: Pendidikan Remaja Sebaya (PRS)

 

TOPIK 1: KELUARGA

MENGAPA RASA CINTA KELUARGA SANGAT DIPERLUKAN REMAJA ?

Rasa cinta kepada keluarga (bagaimanapun keadaan keluarga kita masing-masing) menjadi perekat bagi tumbuhnya rasa tanggung jawab, kematangan, dan kedewasaan seseorang. Rasa cinta di antara anggota keluarga ditunjukkan dengan adanya rasa saling percaya, saling menghargai, saling bersikap jujur, dan saling terbuka di antara anggota keluarga. Rasa cinta juga dicerminkan pada cara-cara berkomunikasi antar-anggota keluarga.

FAKTOR APA SAJA YANG MENGHAMBAT KOMUNIKASI DALAM KELUARGA ?

1. Perbedaan berpendapat

2. Komunikasi antara remaja perempuan dan orang tua serta anggota keluarga lain sering kali lebih sulit

3. Jika perbedaan tersebut menjadi tajam pada hal-hal yang penting, dari pihak remaja seyogianya jangan bertindak keras dan kasar. Sikap terpuji adalah diam atau mengiyakan (meski tidak setuju dengan pendapat atau sikap orang tuan). Itu bisa dilakukan sambil mencari waktu dan situasi yang tepat untuk secara perlahan-lahan memberitahukan (atau merayu) kepada orang tua tentang pendapat dan sikapnya yang berbeda. Jika masalahnya sangat serius, sedangkan rayuan tidak mempan, hadirnya orang ketiga mungkin bisa membantu. Kakek, saudara tua yang lain, kadang bisa berperan sangat baik dalam menjembatani perbedaan yang ada. Dalam situasi seperti ini, tindakan remaja yang paling fatal ialah ”meninggalkan keluarga”baik terang-terangan maupun diam-diam dan mengalihkan kepercayaan kepada orang lain.


TOPIK 2: TEMAN SEBAYA

APAKAH TEMAN ITU?

Teman sejati ialah orang yang hadir di hadapan kita dan siap menolong kita pada saat kita memerlukannya (”a friend indeed is a friend in need”). Orang yang tanpa diminta siap menolong kita. Dalam bahasa sajak: “Yang siap menyediakan bahu tempat kita menangis (”shoulder to cry on”). Persis seperti yang terjadi dalam Permainan Bujur Sangkar Pecah, teman adalah orang yang memperhatikan kebutuhan orang lain, yang tahu persis kebutuhan pemain lain, dan dengan ikhlas memberikan miliknya agar mereka bisa menyelesaikan tugas

APAKAH TEMAN SEBAYA ITU?

Teman sebaya adalah teman yang amat akrab dengan kita karena jenis kelamin yang sama, usia berdekatan, rumah bersebelahan, bersekolah di tempat yang sama, seminat, dan seterusnya. Dengan demikian, di antara teman sebaya hampir tidak ada rahasia lagi. Teman sebaya menjadi teman senasib sepenanggungan

Dalam keluarga sebe-narnya remaja memerlukan ”teman sebaya”, baik antara remaja dan kakak yang sudah dewasa maupun antara remaja dan kedua orang tua. Dari pihak remaja, yang terpenting adalah sikap menjadi “friend in need” dalam keluarga

BAGAIMANA REMAJA MENEMPATKAN DIRI SEBAGAI TEMAN SEBAYA BAGI REMAJA LAIN?

Tantangan bagi setiap remaja:

Mencari dan mendapatkan teman sebaya yang bisa saling mengajak pada kebaikan dan bukannya mengajak pada hal-hal yang kurang baik

Menjadi contoh bagi teman sebaya lain, baik dalam sikap maupun kepribadian

Menempatkan diri sebagai teman sebaya teman-teman di lingkungan sekolah atau lingkungan bermain, yang dipercaya akan dapat membantu memecahkan segala macam persoalan tanpa diminta. Juga, dalam keluarga masing-masing.


TOPIK 3: PENDIDIKAN REMAJA SEBAYA (PRS)

APAKAH MAKNA DARI PENDIDIKAN REMAJA SEBAYA (PRS) ?

PRS adalah penjabaran dari kesetiakawanan dan perasaan se-nasib sepenanggungan. Cuma, kali ini menyangkut pada kesehatan dan kesejahteraan remaja.

BAGAIMANA CARA MELAKSANAKAN PENDIDIKAN REMAJA SE-BAYA ?

Seyogianya PRS dilakukan dalam tahapan-tahapan sebagai ber-ikut.

- Tahap Penerimaan

Pada tahap ini yang penting adalah mendengarkan keluhan atau masalah yang dialami teman. Tunjukkan rasa tertarik Anda. Bantu ia mengungkapkan keseluruhan masalah yang dideritanya. Ja-ngan beri nasihat apa pun pada tahap ini. Dengan menceritakan permasalahan kepada orang yang dipercaya, ia sebenarnya telah menyelesaikan 50% dari permasalahan yang mengganjalnya

- Tahap Pemasukan Ide

Di tahap ini, pelan-pelan masukkan ide Anda ke dalam benak dan hati teman Anda. Usahakan untuk tidak tergesa-gesa dan jangan memasukkan banyak ide secara sekaligus. Sebaiknya, berikan sedikit demi sedikit. Secara berulang-ulang dan berurutan.

- Tahap Pemeliharaan

Ide yang sudah dimasukkan harus dipelihara. Ini karena pem-bentukan atau perubahan perilaku memerlukan waktu yang lama. Untuk keperluan pemeliharaan ini, dibutuhkan upaya terus-menerus dan berulang-ulang guna mengajak teman me-nuju ke arah dan cita-cita yang telah disepakati bersama.


TOPIK 4: RUJUKAN

Suatu saat, setelah dilakukan pendidikan kepada teman bermasalah, kita akan sampai pada suatu titik bahwa seyogianya ia diantar ke tempat lain untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik. Inilah yang dinamakan RUJUKAN.

Macam-macam rujukan yang ada di lingkungan kita antara lain:

1. Tempat pelayanan kesehatan yang layak dikunjungi dan mampu menolong remaja menyelesaikan masalah kesehatan remaja, baik pemerintah maupun swasta

2. Nama-nama tokoh agama yang layak dimintai bantuan untuk menolong remaja perorangan ataupun kelompok dalam menyelesaikan masalah remaja

3. Nama-nama lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang berkecimpung dalam masalah remaja seperti PKBI, Sahabat Remaja, dan PMR

4. Nama-nama lembaga khusus yang membantu remaja me-nyelesaikan masalah khusus seperti BISPA dan Perawatan Ketergantungan Obat

5. Organisasi remaja/pemuda yang peduli terhadap masalah-masalah remaja