Rabu, 08 Desember 2021

MODUL VI: Masalah Kesehatan Seperti TBC dan Hepatitis-B

 

TOPIK 1: HEPATITIS-B

APAKAH HEPATITIS-B ITU?

Hepatitis-B merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh sejenis virus yang memiliki karakter mirip dengan HIV penyebab AIDS. Penyakit ini juga sebagai peradangan hati yang berbahaya dan dapat berkembang menjadi penyakit kronis serta menjadi salah satu penyebab timbulnya kanker hati dan sirosis (matinya sel-sel hati). 

Awalnya, penyakit ini menunjukkan gejala ringan serupa flu: tubuh lemas, cepat lelah, demam, sampai pada gejala berat seperti muntah-muntah, demam sangat tinggi, dan kemudian warna kulit menjadi kekuning-kuningan.

Pada keadaan berat terdapat gejala-gejala menurunnya fungsi hati, yang bisa berakhir dengan kanker. Atau jika “sembuh”, sel-sel hati mati dan menjadi sirosis. Apabila meluas, penyakit ini bisa menyebabkan gangguan penurunan fungsi hati seperti edema dan perdarahan lambung. Selain hepatitis-B, berkembang pula jenis baru hepatitis-C dan hepatitis-D yang memiliki tingkat kegawatan lebih tinggi daripada hepatitis-B.

BAGAIMANAKAH PROSES PENULARAN HEPATITIS-B?

Penularan virus hepatitis-B terjadi sama persis dengan penularan HIV, yakni berupa penularan langsung melalui darah atau produk-produk darah yang meliputi:
  • Sanggama
  • Transfusi darah dan penggunaan alat kedokteran yang kurang bersih.
  • Dari ibu hamil kepada janin yang dikandungnya. Yang patut diwaspadai adalah kegemaran penggunaan jarum suntik di kalangan masyarakat Indonesia.
BAGAIMANA CARA MENCEGAH DAN MENGOBATI HEPATITIS-B?

Hepatitis-B dapat dicegah dengan vaksinasi. Dengan cara ini, tubuh akan menghasilkan zat anti terhadap hepatitis-B yang disebut Anti-HBs. Tidak semua orang perlu divaksinasi. Seseorang yang sudah telanjur terkena virus hepatitis-B atau yang secara alamiah telah memiliki Anti-HBs tidak perlu mendapat vaksinasi. 

Selain itu, pencegahan yang sama juga harus dilakukan sebagaimana halnya dengan AIDS. Pola ABC (Abstinence bagi yang belum menikah, Be faithful, dan Condom dalam keadaan darurat) juga bisa diterapkan dalam mencegah penyebaran penyakit hepatitis-B.

Ada beberapa jenis obat yang dapat digunakan untuk melumpuhkan virus hepatitis-B pada stadium awal. Obat ini hanya bisa didapat dengan resep dokter.Jika sudah stadium lanjut, yang lebih penting adalah memelihara sel-sel hati yang masih baik agar dapat berfungsi normal. Makanan sehat juga membantu usaha tersebut.


TOPIK 2 : TUBERKULOSIS (TBC)

APAKAH TBC ITU?

TBC merupakan penyakit menahun dan menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang ditularkan lewat dahak yang menyebar ke udara. TBC dapat menyerang setiap orang. Namun, penyakit ini paling sering menghinggapi orang yang berusia 15-35 tahun–khususnya yang bertubuh lemah, kurang gizi, atau tinggal dengan penderita TBC.
 
TBC paling banyak menyerang paru-paru (saluran pernapasan). Namun, TBC juga bisa menjangkiti alat tubuh yang lain. Pada anak, TBC dapat menyebabkan peradangan selaput otak dan 
gangguan kulit. 

TBC menjadi kian penting karena semula semua orang mengira penyakit ini sudah mulai menghilang dari Indonesia. Ternyata akhir-akhir ini penderita TBC menjadi semakin banyak. Para penderita AIDS di beberapa negara Asia banyak yang meninggal karena TBC. Ini akibat menurunnya daya tahan tubuh orang yang diserang AIDS tersebut.

BAGAIMANAKAH TANDA DAN GELAJA SESEORANG PENGIDAP TBC?

  • Seseorang pengidap TBC menunjukkan tanda dan gejala sebagai berikut.
  • Batuk lebih dari empat minggu, meski sudah minum obat biasa
  • Batuk menahun dan berlendir (pada stadium lanjut berdarah) 
  • Panas ringan pada sore hari dan malamnya berkeringat 
  • Terasa nyeri pada dada dan punggung atas
  • Menjadi kurus
  • Kulit pucat
  • Suara menjadi parau/serak
  • Dalam stadium lanjut, berbagai infeksi dapat disebabkan oleh kuman TBC–termasuk infeksi kulit, selaput paru, otak, jantung, dan berbagai organ tubuh penting lain.
BAGAIMANAKAH CARA MENCEGAH DAN MENGOBATI TBC?

Cara pencegahan
  • Vaksinasi Bacilus Calmette Guirin (BCG) bagi bayi sedini mungkin
  • Makan makanan yang banyak mengandung protein dan vitamin
  • Makan dan istirahat yang teratur
  • Menjaga kebersihan lingkungan
  • Memeriksakan kesehatan secara teratur
  • Menghindari berdekatan napas dengan penderita TBC
Cara pengobatan
Sebenarnya, berbagai obat sudah ditemukan sebagai pembasmi TBC yang manjur–termasuk INH, streptomisin, etambutol, PAS, dan ripamfisin. Masalahnya, obat-obat tersebut harus diminum dalam jangka panjang secara terus-menerus tanpa berhenti. Ini yang biasanya tak dilakukan penderita dengan baik. Dengan demikian, penyakit yang diderita tidak bisa sembuh secara total. Makanan yang baik dan sehat serta istirahat yang cukup juga membantu penyembuhan penyakit ini.